small rss seocips Music MP3
Let's listening The Music O.K Guys!!!

Selasa, 22 April 2014

Pidato tentang Menjalin Tali Kasih Sayang (Silaturahmi)





MENYAMBUNG TALI KASIH SAYANG

Assalamualaikum waroh matullahi wabarokatuh.
Yang saya hormati Bapak Afif Rifa’i selaku dosen pembimbing mata kuliyah ini, dan teman-teman yang saya banggakan.
Sebelum saya menyampaikan pidato mengenai “Menyambung Tali Kasih Sayang” ini marilah pertama-tama kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada kita atas nikmat dan rahmat-Nya sehingga kita semua yang hadir di ruangan ini diberikan kesehatan oleh-Nya, sehingga kita semua dapat berkumpul dengan keadaan sehat wal’afiat.
Tak lupa pula shalawat serta salam kita berikan kepada junjungan kita Nabi Agung Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di hari kiamat nanti.
Bapak Dosen dan teman-teman sekalian,
Menyambung tali kasih sayang (silaturahim) antara sesama muslim merupakan kewajiban setiap umat islam. Ini karena dengan menyambung tali kasih sayang itu maka hubungan kekeluargaan, persaudaraan, persahabatan, serta kesatuan dan kesatuan dapat dibina dengn baik. Segala masalah yang terjadi diantara kita dapat diselesaikan dengan mudah, benang kusut dalam keluarga, persaudaraan, persahabatan dapat ditata kembali, dan tali kasih sayang yang selama ini putus dapat disambung kembali.
Mengingat pentingnya serta besarnya manfaat menyambung tali kasih (silaturahmi) maka dalam islam seorang muslim dikatakan tidak sempurna imannya tidak menghubungkan tali kasih sayang sesama muslim. Bahkan Allah mengancam tidak akan masuk surga bagi siapa yang memutuskan tali silaturahmi. Rasulullah bersabda:
“tidak akan msuk surga orang yang memutuskan tali persaudaraan.” (HR. Ahmad, al-Baihaqi, dan yang lainnya).


Bapak Dosen dan teman-teman sekalian,
Silaturahim dalam kehidupan bermasyarakat sudah tidak asing lagi karena setiap muslim hampir semuanya mengetahui akan kewajiban menyambung tali silaturahmi antarsesama muslim. Akan tetapi, dalam kenyataan sehari-hari ternyata masih ada orang islam yang enggan melakukannya, tidak mau menyambung tali persaudaraan yang putus, bahkan ada yang sengaja memutus tali persaudaraan yang telah terjalin kokoh hanya karena harta dan keduniaan. Yang demikian dapat kita lihat dalam kehidupan kita ini, ada saudara yang memang enggan bersilaturahmi dan menutup diri dari saudaranya, ada juga yang dulunya senang bertandang untuk silaturahmi, tetapi kini setelah kehidupannya meningkat tidak pernah sekali, bahkan seperti tidak saling mengenal. Akibatnya tali persaudaraan akan putus tidak dapat disambung lagi. Bagai layang-layang yang putus dan diterpa oleh angin kencang sehngga sulit dicari titik temunya. Rasa kasih sayang sesama muslimpun semakin memudar dan semakin hilang.
Bapak Dosen dan teman-teman sekalian,
Hal semacam ini masih banyak terjadi yang disebabkan karena hal-hal berikut, Pertama, seseorang merasa bahwa dirinya bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal ini dikarenakan dia mengingkarai jasa atau bantuan orang lain dan ia belum pernah atau merasakan terbentur dengan kejadian diluar kemampuannya, akhirnya ia sombong, merasa bisa hidup sendiri, tiak perlu bantuan orang lain. Padahal manusia adalah makhluk sosial yang butuh besosial dan bermasayarakat, bersaudara, bersahabat.  Allah SWT pun telah berfirman dalam surat al maidah ayat 2.
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menaolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran atau kemungkaran”.
Sebab kedua, karena ia tidak sadar bahwa jika ia meninggal dunia nanti maka saudara sesama muslimlah yang akan merawat jenazahnya. Bayangkan saja bagaimana seandainya kita meninggal dunia, lalu tak ada yang mau mengurus jenazah kita yang terbujur kaku itu, apakah mungkin kita akan bisa memandikan tubuh kita sendiri, memakaikan kafan, mensholatkan, dan menguburkannya?. Jika demikian keluarga kitalah yang menanggung malu bila tak ada seorangpun yang takziah dan mengurus jenazah kita. Karena itu, marilah kita perkokoh tali persaudaraan kita dan perdalam rasa kasih dan sayang sesama muslim.
Sebab ketiga, Karena ia tidak tahu bahwa dengan silaturhmi itu dosanya akan berkurang dan keselamatannya akan lebih terjamin. Karena apa, saat kita silaturahmi sesama muslim saling mengucapkan salam enatah itu waktu berkunjung dan setelah pamitan pulang secara tidak langsung kita telah didoakan saudara kita keselamatan bagi kita. Karena salam dalam islam mengandung permohonan kepada Allah SWT untuk keselamatan, rahmat, dan keberkahan bagi hamba-Nya. Dalam hal salam Rasulullah SAW bersabda,
“sebarkanlah salam, kelak kamu akan selamat.” (HR Bukhari).

Bapak dosen dan teman-teman sekalian,
Sebab keempat, karena ia tidak memahami bahwa dengan silaturahmi maka nikmat hidup akan bertambah. Seseorang yang senang bersilaturahmi maka ia akan banyak kawan dan mendapat banyak dukungan kesuksesan jasmani maupun rohaninya. Sungguh nikmat sekali orang yang mencapai kesuksesan dalam hidupnya karena ia lebih banyak dan lebih lama merasakan karunia Allah di dunia ini. Maka tepat sekali kalau rasulullah bersabda,
“Barang siapa ingin dipanjangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya (oleh Allah) maka hubungkanlah tali kasih sayang (silaturahmi).” (HR Bukhari dan Muslim).
            Sebab kelima, karena ia tidak tahu bahwa jika ingin masuk surga nanti maka ia harus mencari teman sebanyak-banyaknya di dunia. Artinya mengajak orang menuju jalan Allah jalan menuju surga. Sedangkan ajakan itu dilakukan lebih banyak dengan cara silaturahmi. Maka dari itu, marilah kita pererat silaturahmi dan perbanyak teman yang seiman di dunia agar kita dapat memasuki surga secara berombongan, sebagaimana telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 73. Sungguh orang yang dapat memahami hakekat silaturahmi pastilah mereka akan memperbanyak silaturahmi betapa pun sibuknya.
وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِين
“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".

            Bapak dosen dan teman-teman sekalian,
            Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan: pertama, silaturahmi merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang manfaatnya besar sekali. Kedua, dengan silaturahmi insyaallah seseorang akan dimudahkan dalam segala urusan hidupnya.
            Sebagai penutup, marilah kita perbanyak teman, kita suburkan silaturahmi, dan kita sebarkan salam, betapa pun sibuknya kita, di mana pun kita berada. Semoga Allah senantiasa memanjangkan umur kita dan memudahkan urusan hidup kita amien.
Bilahitaufik walhidayah wa ridho wal inayah
Wassalamualaikum warah matullahi wabarokatuh